Sabtu, 04 Januari 2014

Strategi 4P Sebelum Memulai Wirausaha


Mempunyai usaha merupakan keinginan banyak orang. Sangat menyenangkan membesarkan usaha milik sendiri. Lalu pertanyaannya bagaimana cara memulai usaha baru dari bawah? Sebenarnya cara untuk memulai usaha sangatlah mudah. Yang dibutuhkan hanya dengan mempunyai impian. Karena dengan impian kita dapat menciptakan ide usaha yang luar biasa, hingga akhirnya ide usaha tersebut direalisasikan menjadi sebuah peluang usaha baru yang menguntungkan. Selain itu kita juga harus mengetahui strategi apa saja yang perlu diperhatikan dalam pemasaran produk yang akan dijalani. Strategi itu mencakup 4P antara lain :






  • Product
Menentukan produk yang akan ditawarkan ke pasar umumnya terjadi pada langkah awal dan ide yang didapatkan dari berbagai sumber. Cara termudahnya dengan membandingkan produk yang dijual dan melakukan riset kecil ke target pasar mengenai keuntungan dan kekurangan dari produk yang akan dipasarkan. Hasil risetnya diharapkan memberikan suatu informasi yang lebih akurat bagi pebisnis mengenai prospek pasar yang akan dimasuki dan produk macam mana yang diharapkan oleh target pasar.

  • Price
Menentukan harga suatu produk tidaklah mudah. Namun cara umum yang digunakan yaitu dengan menggunakan patokan hitungan biaya produk dari awal hingga sampai dijual. Setiap produknya juga memiliki komponen biaya sendiri, dari awal produksi hingga produk sudah siap dijual.
Dalam menentukan harga berdasarkan biaya dilakukan dengan penambahan presentase margin tertentu ke  biaya produk dan presentase tersebut dianggap sebagai salah satu keuntungan. Presentasenya pun harus sesuai dengan rata-rata margin di pasaran. Adapun kelemahan dalam menggunakan metode ini, seperti produk akan mengalami keunikan. Tapi keunikan yang memiliki daya pembeda produk dari saingannya luput diperhitungkan. Keunikan juga akan mampu membantu produk agar memiliki harga premium di pasar.

  • Placement
Tidak kalah penting juga adalah mengenai produk yang akan ditawarkan tersebut mudah ditemukan oleh target pasar yang dituju. Pada beberapa industri, masalah lokasi atau penempatan sangatlah penting. Karena pada saat memilih lokasi tempat usaha bisa saja mendapatkan lokasi yang buruk, yang akibatnya langsung pada kegagalan dari usaha yang akan dijalankan.

  • Promotion
Aspek yang tidak kalah penting adalah mengenai promosi dari produk, bagaimana suatu produk akan dikenalkan ke pasar, sehingga pelanggan tergerak untuk membelinya. Tetapi biaya untuk promosi juga harus diperhatikan. Jika memulai bisnis, sebaiknya masalah biaya mendapatkan perhatian khusus agar tidak menjadi ganjalan dalam operasional usaha. Tentukan dengan cepat tujuan promosinya, apakah untuk menciptakan kesadaran merk atau meningkatkan penjualan. Jangan lupa untuk menghitung hasil dari kegiatan promosi yang dilakukan apakah sudah sesuai dengan harapan atau masih perlu perbaikan kegiatan promosi untuk kedepannya.

Sabtu, 14 Desember 2013

Peran Bank Dunia (World Bank) Bagi Perkembangan Perekonomian Indonesia



Peran Bank Dunia (World Bank) Bagi Perkembangan Perekonomian Indonesia

Bank dunia adalah Lembaga Keuangan Internasional yang memiliki perwakilan hampir di setiap negara khususnya negara-negara berkembang. Berbicara mengenai Bank Dunia berarti akan menggambarkan sebuah lembaga keuangan internasional yang memberikan pinjaman ke negara-negara berkembang untuk program permodalan.

Bank Dunia telah banyak memberikan peranannya bagi situasi dan kondisi perekonomian Indonesia. Bank Dunia mulai berperan sebagai lembaga pemberi pinjaman bagi Indonesia pada saat awal masa pemerintahan Presiden Soeharto, yaitu sekitar tahun 1968. Peranan bank dunia ini terlihat dari kinerjanya dalam menjalankan tugas di Indonesia. Beberapa hal syang menjadi tugas bank dunia untuk Indonesia pada saat itu antara lain yaitu memimpin Forum CGI. Aggota CGI (Consultative Group meeting on Indonesia) adalah 33 negara dan lembaga-lembaga donor yang dikoordinasikan oleh Bank Dunia. CGI  membantu pembangunan di Indonesia dengan cara memberikan pinjaman uang serta bantuan teknik untuk menciptakan aturan-aturan pasar dan aktivitas ekonomi liberal. Dalam hal ini, Bank Dunia bertugas menciptakan pasar yang kuat bagi kepentingan negara-negara dan lembaga donor.

Tugas berikutnya Bank Dunia adalah menyediakan hutang dalam jumlah besar, bekerjasama dengan Jepang dan ADB (Asian Development Bank). sebelum memberikan pinjaman, Bank Dunia menjajaki Indonesia dengan memberikan bantuan teknis untuk identifikasi kebijakan makroekonomi, kebijakan sektoral yang diperlukan, dan kebutuhan pendanaan yang kritis.



Di masa-masa awal pemberian pinjaman. pinjaman yang diberikan oleh Bank Dunia pada saat itu menggunakan skema IDA atau pinjaman tanpa bunga, dengan jangka waktu pembayaran 35 tahun dengan masa tenggang 10 tahun.

Pada masa-masa awal tersebut, dana pinjaman dari Bank Dunia digunakan untuk pembangunan di bidang pertanian, perhubungan, perindustrian, tenaga listrik, dan pembangunan sosial. Pada tahun-tahun berikutnya, Indonesia berhasil menunjukkan performa ekonomi yang memuaskan, dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen per tahun, jauh lebih besar dari rata-rata pertumbuhan ekonomi negara peminjam yang lain. Oleh karena itu, sejak akhir dekade 70-an Indonesia sudah mulai memperoleh pinjaman Bank Dunia yang konvensional atau dengan menggunakan skema IBRD. Berbeda dari periode sebelumnya, pada dekade 80-an, pinjaman uang Bank Dunia terlihat lebih terarah pada masalah deregulasi sektor keuangan, selain masih tetap digunakan bagi pengembangan sektor-sektor sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya.

Dana hutang yang diberikan kepada Indonesia, antara lain dalam bentuk hutang proyek dan hutang dana segar. Hutang proyek adalah hutang dalam bentuk fasilitas berbelanja barang dan jasa secara kredit. Namun, sayangnya, hutang ini justru menjadi alat bagi Bank Dunia untuk memasarkan barang dan jasa dari negara-negara pemegang saham utama, seperti Amerika, Inggris, Jepang dan lainnya kepada Indonesia. Untuk hutang dana segar bisa dicairkan bila Indonesia menerima Program Penyesuaian Struktural (SAP). SAP mensyaratkan pemerintah untuk melakukan perubahan kebijakan yang bentuknya, antara lain: swastanisasi (Privatisasi) BUMN dan lembaga-lembaga pendidikan, deregulasi dan pembukaan peluang bagi investor asing untuk memasuki semua  sector, pengurangan subsidi kebutuhan-kebutuhan pokok, seperti: beras, listrik, pupuk  dan rokok serta menaikkan tarif telepon dan pos ,menaikkan harga bahan bakar (BBM)

Tugas Bank Dunia yang lain adalah mendorong pemerintah Indonesia untuk melakukan privatisasi dan kebijakan yang memihak pada perusahaan-perusahaan besar.




Sisi Negatif Peran Bank Dunia di Indonesia

Setiap tindakan biasanya akan memiliki kosekuensi yang memiliki dua sisi yang berlainan seperti baik-buruk, untung-rugi, positif-negatif dan hasil-hasil lainnya. Begitu juga kosekuensi dari kerjasama yang dilakukan Indonesia dengan Bank Dunia. Peranan yang diberikan bank dunia bagi Indonesia dapat berdampak baik atau malah berdampak buruk dikemudian harinya. Dampak negative dari peran bank dunia terlihat dari Besarnya jumlah hutang (yang terus bertambah) membuat pemerintah juga harus terus mengalokasikan dana APBN untuk membayar hutang dan bunganya.

Besarnya beban utang tidak saja menguras sumber-sumber pendapatan negara, tetapi juga mengorbankan kepentingan rakyat berupa pemotongan subsidi dan belanja daerah. oleh Karena itu, meski Bank Dunia memiliki semboyan “working for a world free of  poverty”, namun meski telah lebih dari 60 tahun beroperasi di Indonesia, angka kemiskinan masih tetap tinggi.

          Kerugian yang diderita Indonesia karena menerima pinjaman dari Bank Dunia dapat terjadi di berbagai bidang, seperti di bidang ekonomi dan politik. Kerugian yang di sebabkan world bank dalam bidang ekonomi yang terjadi di Indonesia salah satunya adalah kehilangan hasil dari pengilangan minyak dan penambangan mineral (karena diberikan untuk membayar hutang dan karena proses pengilangan dan penambangan itu dilakukan oleh perusahaan-perusahaan transnational partner Bank Dunia). Kemudian jebakan hutang yang semakin membesar, karena mayoritas hutang diberikan dengan konsesi pembebasan pajak bagi perusahaan-perusahaan AS dan negara donor lainnya. Hutang yang diberikan akhirnya kembali dinikmati negara donor karena Indonesia harus membayar biaya konsultasi kepada para pakar asing, yang sebenarnya bisa dilakukan oleh para ahli Indonesia sendiri. Hutang juga dipakai untuk membiayai penelitian-penelitian yang tidak bermanfaat bagi Indonesia melalui kerjasama-kerjasama dengan lembaga penelitian dan universitas-universitas. Bahkan, sebagian hutang dipakai untuk membangun infrastuktur demi kepentingan perusahaan-perusahaan asing, seperti membangun fasilitas pengeboran di ladang minyak Caltex atau Exxon Mobil. Pembangunan infrastruktur itu dilakukan bukan di bawah kontrol pemerintah Indonesia, tetapi langsung dilakukan oleh Caltex dan Exxon.

Sedangkan untuk kerugian dalam bidang politik terjadi karena keterikatan pada hutang membuat pemerintah menjadi sangat bergantung kepada Bank Dunia dan mempengaruhi keputusan-keputusan politik  yang dibuat pemerintah. Pemerintah harus berkali-kali membuat reformasi hukum yang sesuai dengan kepentingan Bank Dunia.

Bank Dunia sebagai salah satu organ PBB mendapatkan mandat untuk membantu meningkatkan kesejahteraan bangsa-bangsa. Namun Bank Dunia malah memfokuskan operasinya pada penguatan pasar dan keuangan melalui ekspansi ekonomi perusahaan multinasional, dan membiarkan Indonesia selalu berada dalam jeratan hutang tak berkesudahan.

            Dari penjelasan di atas dapat kita lihat bahwa bank dunia memegang peranan besar bagi perkembangan perekonomian Indonesia baik dalam pembangunan maupun pasang surut perekonomian nasional. Mulai dari pembangunan masa 1970-an hingga di era reformasi yang menciptakan kebijakan-kebijakan baru, semuanya tidak terlepas dari peran Bank Dunia.




Sumber :

 

Peran Akuntansi Dalam Perusahaan



Peran Akuntansi Dalam Perusahaan

Perusahaan adalah suatu lembaga yang melakukan kegiatan usaha baik memproduksi barang ataupun jasa untuk dikonsumsi oleh masyarakat yang bertujuan untuk memperoleh laba atau keuntungan yang sebesar-besarnya.

Setiap perusahaan baik perusahaan dagang, jasa, ataupun perusahaan manufaktur pasti melakukan transaksi. Setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan tersebut harus dicatat dengan baik dan benar sesuai bukti-bukti yang ada. Proses pencatatan transaksi tersebut disebut sebagai proses akuntansi atau siklus akuntansi.

Peran akuntansi dalam sebuah perusahaan sangatlah diperlukan, mengingat semua perusahaan membutuhkan pengelolaan data yang akurat yang bisa menunjang perusahaan. Maka dari itu sangat penting sekali peran akuntansi dalam perusahaan ataupun pengguna akuntansi itu sendiri.

Pihak-pihak yang berkepentingan menggunakan laporan akuntansi sebagai sumber informasi utama untuk pengambilan keputusan. Informasi lainpun juga diperlukan dalam pengambilan keputusan perusahaan. Informasi-informasi tersebut ditampung menjadi satu, dianalisis dan pada akhirnya dipakai sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.





Sebagai suatu sistem informasi, akuntansi sangatlah diperlukan baik oleh pihak intern perusahaan, maupun dari luar perusahaan. Secara garis besar, pihak-pihak yang memerlukan informasi akuntansi antara lain:

1. Manajer, Seorang manajer perusahaan memerlukan informasi akuntansi untuk penyusunan perencanaan perusahaan, mengevaluasi kemajuan yang dicapai perusahaan, serta melakukan tindakan koreksi yang diperlukan

2. Investor, Para investor sangat memerlukan data akuntansi suatu organisasi untuk menganalisis perkembangan organisasi yang bersangkutan. Investor telah melakukan penanaman modal pada suatu usaha, dengan tujuan untuk mendapatkan hasil. Sehingga, investor harus melakukan analisis laporan keuangan perusahaan yang akan dipilihnya untuk disuntik dana dari investor.

3. Instansi Pemerintah, Instansi pemerintah sangat berkepentingan dengan informasi akuntansi. Dari informasi keuangan suatu organisasi, pemerintah akan dapat menetapkan besarnya pajak yang harus dibayar oleh organisasi yang bersangkutan.

4. Kreditor, Kreditor berkepentingan dengan data akuntansi, karena kreditor berkepentingan untuk pemberian kredit kepada calon nasabahnya. Nasabah yang dipilih kreditor adalah nasabah yang mampu mengembalikan pokok pinjaman beserta bunganya pada waktu yang tepat. Oleh karena kreditor sangat berkepentingan dengan laporan keuangan calon nasabah dan nasabahnya.

5. Organisasi Nirlaba, Meski organisasi nirlaba bertujuan tidak untuk mencari laba, organisasi ini masih sangat memerlukan informasi keuangan untuk tujuan penyusunan anggaran, membayar karyawan dan membayar beban-beban yang lain

6. Pemakai lainnya, Informasi akuntansi juga diperlukan oleh organisasi lainnya seperti organisasi buruh, yang memerlukan informasi akuntansi untuk mengajukan kenaikan gaji, tunjangan-tunjangan, serta mengetahui kemajuan perusahaan dimana mereka bekerja.