Selasa, 23 Oktober 2012

Pengaruh Kenaikan Harga BBM di Indonesia

Saat ini, Bahan Bakar Minyak (BBM) sudah menjadi salah satu kebutuhan utama masyarakat dunia termasuk Indonesia. Kegiatan perekonomian yang terjadi membutuhkan BBM sebagai salah satu faktor pendukungnya,

Dengan mekanisme subsidi yang dianut Pemerintah Indonesia, kenaikan harga BBM akan menghabiskan APBN jika tidak diambil langkah preventif seperti langkah intensifikasi, ekstensifikasi, dan diversifikasi energi. Diversifikasi energi menjadi solusi yang menarik karena Indonesia memiliki potensi cadangan sumber energi selain BBM yang cukup besar yaitu potensi penggunaan gas alam.

Sudah sejak lama mekanisme subsidi BBM di negeri ini mendapat kritikan dari Bank Dunia. Umumnya, subsidi untuk keperluan konsumsi tidak menuntut penerimanya memiliki “modal”. Di Indonesia, perlu modal kendaraan bermotor untuk mendapatkan subsidi BBM. Di berbagai negara lain, subsidi diberikan dalam bentuk harga angkutan umum yang murah.

Subsidi BBM merupakan bagian yang sangat besar dalam APBN. Karena itu keinginan memiliki kendaraan pribadi sebenarnya rasional, seiring fasilitas berupa subsidi BBM. Tidak memiliki kendaraan bermotor berarti tidak mendapatkan subsidi BBM secara optimal. Mungkin ada saja fasilitas yang mereka terima, misalnya dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT), tetapi BLT hanya akan diterima untuk sementara waktu. Secara umum, kita memang belum punya gambaran lengkap dan jangka panjang dari tingkat kesejahteraan seperti apa yang hendak dituju.

Daripada menaikkan harga BBM yang berisiko sebaiknya pemerintah mencabut subsidi BBM secara menyeluruh. Bagaimana mungkin masyarakat Indonesia yang kebanyakan miskin ini menikmati subsidi BBM, sementara mayoritas pengguna BBM adalah masyarakat menengah keatas dan perusahaan atau industri besar, dan penikmat sejatinya adalah pejabat itu sendiri.

Jadi untuk saya pribadi lebih setuju apabila subsidi BBM dicabut karena aspek yang menguntungkan jika pemerintah mencabut subsidi BBM saat ini adalah pertama, masyarakat bisa belajar hidup secara lebih realistis. Kedua, dengan dicabutnya subsidi BBM, secara otomatis APBN kita akan surplus dan otomatis penghematan tercapai secara signifikan dalam rentang waktu relatif panjang.

0 komentar:

Posting Komentar