Penalaran Induktif
Penalaran induktif merupakan prosedur yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan empiris dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum. Di dalam penalaran induktif terdapat tiga bentuk penalaran induktif, yaitu generalisasi, analogi dan hubungan kausal.
1. Generalisasi
Generalisasi adalah
proses penalaran yang dimulai dari pernyataan-pernyataan khusus untuk diambil
kesimpulan yang bersifat umum. Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku umum
untuk semua atau sebagian besar gejala yang diamati.
Contoh paragraf generalisasi
:
Pajak merupakan
kewajiban bernegara yang diatur jelas dalam UUD 1945. Namun pada kenyataannya,
masih banyak masyarakat yang belum membayar pajak. Padahal, mereka ini masuk
dalam kategori mampu membayar pajak. Penyebab keengganan bayar pajak ini
terjadi karena masyarakat tidak paham atau tidak sadar bahwa mereka sebenarnya
sudah menikmati hasil pajak. Tambahan lagi, persepsi masyarakat terhadap pegawai
pajak yang negatif juga semakin mempersulit keadaan. Semua itu, ujungnya menghambat
penerimaan pajak. Oleh karena itu, kita harus berkontribusi dan berperan dalam
pembangunan bangsa. Berbanggalah bahwa pajak kita telah ikut berperan dalam
memajukan negara. Berbanggalah bahwa pajak kita sudah bermanfaat membantu
kehidupan saudara kita yang masih miskin.
2. Analogi
Penalaran analogi
dilakukan dengan membandingkan dua hal yang berbeda, tetap keduanya memiliki
beberapa sisi persamaan. Dengan persamaan tersebut, dapat ditarik
kesimpulannya.
Contoh paragraf analogi
:
Dalam fakultas ekonomi,
program studi akuntansi dengan manajemen memiliki perbedaan dalam masing-masing
sistem pembelajarannya. Untuk program studi akuntansi, pembelajarannya lebih
ditekankan dalam penghitungan dan membuat laporan keuangan. Sedangkan untuk
program studi manajemen, pembelajaran lebih ditekankan dalam mengatur dan
mengawasi jalannya kegiatan di suatu perusahaan. Namun demikian, keduanya tetap
memiliki kesamaan yaitu masih dalam fakultas ekonomi.
3. Kausalitas
Penalaran kausalitas menunjukkan hubungan sebab-akibat atau akibat-sebab.
Contoh paragraf kausalitas :
Perubahan gaya hidup membuat sikap hidup konsumtif menjadi
budaya di Indonesia. Dalam konteks
globalisasi pilihan lebih banyak ditentukan oleh apa yang terlihat pancaindra.
Pilihan ini bukan digerakkan daya nalar yang sehat, melainkan hanya sekadar
pemenuhan akan kebutuhan penyenangan indrawi belaka. Media iklan yang begitu
dahsyat kerapkali membuat mata kita tidak lagi awas. Ini menciptakan mentalitas
konsumtif. Fenomena ini sekarang membudaya pada bangsa ini. Oleh karena itu, dibutuhkan
sebuah kesadaran baru akan pentingnya pendidikan nilai-nilai mengedepankan
solidaritas dan kesetiakawanan agar pola hidup konsumerisme tidak menjadi gaya
hidup masyarakat.