Jumat, 09 November 2012

Berinvestasi Dengan Bermain Saham



            
              Saham masih kerap dipandang sebagai wahana investasi yang penuh dengan resiko. Persepsi ini bisa dikikis bila kita memahami seluk beluk berinvestasi di saham. Bahkan, saham bisa menjadi sarana Anda untuk membangun kekayaan. Tidak sedikit contoh orang yang sukses dengan berinvestasi saham.

            Bagi para pemula yang ingin berinvestasi dengan bermain saham, pastinya belum tahu langkah apa yang harus diambil untuk memulai bermain saham. Bagaimana cara bermain saham yang aman. Saham merupakan satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan.

            Dengan menerbitkan saham, memungkinkan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pendanaan jangka panjang untuk menjual kepentingan dalam bisnis, saham (efek ekuitas), dengan imbalan uang tunai. Ini adalah metode utama untuk meningkatkan modal bisnis selain menerbitkan obligasi. Saham dijual melalui pasar primer atau pasar sekunder.

            Ketika seseorang akan bermain saham, maka harus mempunyai tiga hal. Pertama dana yang cukup, waktu yang cukup, serta pengetahuan yang cukup mengenai saham.

            Dana yang cukup karena membeli satu lot saham tidak murah. Waktu yang cukup karena kita harus mengawasi dan menganalisa macam-macam saham. Sementara pengetahuan yang cukup agar kita tidak terjebak saat bermain saham, kita harus paham saham-saham apa yang punya potensi untuk terus naik.

            Saham terdiri dari saham biasa dan saham preferen. Saham preferen biasanya disebut sebagai saham campuran karena memiliki karakteristik hampir sama dengan saham biasa. Biasanya saham biasa hanya memiliki satu jenis tetapi dalam beberapa kasus terdapat lebih dari satu, tergantung dari kebutuhan perusahaan.

            Kemudian, saham biasa memiliki beberapa jenis, seperti kelas A, kelas B, kelas C, dan lainnya. Masing-masing kelas dengan keuntungan dan kerugiannya masing-masing dan simbol huruf tidak memiliki arti apa-apa.

            Untuk bisa menjadi investor di lantai bursa, seseorang harus menjadi nasabah di sebuah perusahaan sekuritas. Kemudian akan diberi formulir nasabah. Isi data dengan benar dan juga serahkan fotokopi KTP yang berlaku. Transfer sejumlah dana sebagai deposit awal ke rekening broker yang telah ditentukan (masing-masing broker menentukan deposit berbeda-beda).

            Bila masih ragu, bisa menanyakan kepada broker yang ditunjuk perusahaan sekuritas mengenai saham apa yang cocok dengan kebutuhan. Besaran nilai investasi tergantung dari harga saham yang dipilih. Kemudian kirimlah dana sejumlah nilai investasi saham, ke nomor rekening perusahaan sekuritas.

            Catat nomor call center perusahaan sekuritas, ini gunanya jika sewaktu-waktu ingin menjual saham sesuai dengan harga yang ditentukan, maka bisa segera ditelepon untuk melakukan aksi jual. Setelah itu, perusahaan sekuritas akan menransfer uang Anda ke nomor rekening, sesuai bank dan nomor rekening yang dicantumkan saat mengisi formulir.

            Dibandingkan deposito, saham mempunyai resiko lebih tinggi. Mungkin, kita akan bertanya, apakah ini saat tepat untuk mulai berinvestasi di saham ? Seperti luas diberitakan, keresahan tengah membayangi perekonomian global akibat krisis utang di Eropa dan Amerika Serikat. Akibatnya, pasar saham di seluruh dunia pun bergejolak.

            Nouriel Roubini, seorang pengamat yang di segani di dunia investasi global, menyebut Indonesia lebih tahan terhadap krisis global ketimbang China. Pasar Indonesia lebih menarik bagi investasi. Apalagi, ia yakin, jika persoalan infrastruktur teratasi, ekonomi Indonesia bisa tumbuh 7,5%.

            Jadi, tunggu apalagi, selamat mencicipi investasi saham!

0 komentar:

Posting Komentar