Jumat, 02 November 2012

Memperluas Infrastruktur, Tekan Inefisiensi Ekonomi

             Pembangunan infrastruktur merupakan pilar utama pertumbuhan ekonomi, dan komponen penting bagi pencapaian pertumbuhan berkelanjutan yang berkeadilan. Pertumbuhan infrastruktur sangat berperan dalam upaya memperkecil kesenjangan pembangunan, baik di antara kelompok masyararakat, di antara kota-kota, dan di antara daerah-daerah.

            Pembangunan infrastruktur juga dapat memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional, meningkatkan mobilitas masyarakat, serta meningkatkan keterhubungan dan aktivitas ekonomi. Pembangunan infrastruktur juga akan membuka lapangan pekerjaan, dan akhirnya memfasilitasi pertumbuhan sektor industri, dan usaha kecil menengah, yang merupakan tulang punggung ketahanan ekonomi Indonesia.

        Itu sebabnya, pembangunan infrastruktur menjadi prioritas utama dalam pembangunan nasional. Tak heran jika porsi besar penerimaan pajak dari masyarakat dibelanjakan oleh pemerintah ke sektor itu.

       Pertumbuhan dana infrastruktur dalam APBN masih belum mampu mengantisipasi perkembangan kebutuhan masyarakat. Misalnya, pertumbuhan infrastruktur energi listrik yang belum mampu mengantisipasi kebutuhan listrik. Pertumbuhan panjang jalan raya juga belum bisa mengimbangi pertumbuhan jumlah mobil pribadi di kota-kota besar.

            Beruntung, pemerintah tidak tinggal diam. Untuk memperluas pembangunan ekonomi, pemerintah telah meluncurkan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Di bawah masterplan ini, sebanyak 135 proyek pembangunan infrastruktur dan sektor riil telah dimulai.

              Karena kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari banyak pulau, pemerintah memperbanyak pembangunan infrastruktur maritim. Melalui infrastruktur maritime, wilayah pantai di seluruh Nusantara akan dapat dihubungkan. Dengan begitu dapat terbentuk kesinambungan pembangunan ekonomi kota-kota sepanjang garis pantai.

          Semuanya, punya tujuan akhir, yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar